Sabtu, 06 April 2013
Inilah BROTOWALI yang Aman dan Berkhasiat Optimal
Di Pulau Jawa, tanaman obat ini sering disebut dengan putrawali
atau daun gedel. Orang Sunda lebih mengenalnya dengan nama andawali. Sedangkan
orang di pulau Bali dan Nusa Tenggara
menamakannya antawali. Dalam bahasa Inggris
batang tanaman dengan rasa pahit ini disebut bitter grape. Di China dikenal dengan nama shen jin teng. Secara nasional kita menyebutnya Brotowali.
Brotowali berasal dari Asia Tenggara, dengan
wilayah meliputi wilayah Indo-Cina, Semenanjung Melayu, Filipina, dan
Indonesia. Di Indonesia, brotowali banyak ditemukan di Pulau Jawa, Bali, dan
Maluku. Secara tradisional brotowali sering digunakan sebagai obat demam
pengganti kina. Kendati mudah dijumpai di hampir setiap wilayah serta memiliki manfaat
yang banyak, ternyata tidak semua orang mengerti manfaat brotowali. Apa saja
khasiat brotowali tersebut bagi kesehatan?
Manfaat brotowali paling
banyak ditemukan pada batangnya. Banyaknya
manfaat tumbuhan ini diduga berkaitan dengan banyaknya jenis senyawa kimia yang
dikandungnya, seperti alkaloida, damar lunak, pati, glikosida, zat pahit,
pikroretin, harsa, barberin, palmatin, kolumbin, dan jatrorhize. Kandungan alkaloid serta damar lunak pada
brotowali dapat melumpuhkan bakteri pada luka, sehingga di Jawa brotowali biasa
digunakan untuk mengobati luka pada koreng dan
borok-borok yang sulit disembuhkan atau penyakit ganreng. Brotowali juga
efektif mengobati rasa gatal pada kulit. Zat pahit pikroretin pada brotowali
dapat merangsang kerja urat saraf sehingga organ pernapasan dapat bekerja
dengan baik, karena itu brotowali ini juga cocok dikonsumsi oleh penderita
gangguan pernapasan.
Di dalam Brotowali juga
terkandung senyawa aktif tinokrisposid
yang berkhasiat untuk mempercepat keluarnya glukosa melalui peningkatan
metabolisme atau disimpan secara langsung sebagai lemak. Oleh karena itu,
brotowali ini juga sering digunakan oleh penderita diabetes dan diyakini
sebagai salah satu herbal untuk mengobati kencing manis (diabetes melitus). Hal ini pun diperkuat dengan sebuah penelitian
dari RS King Chulalangkorn di Thailand terhadap 36 pasien yang diberi ekstrak
brotowali, hasilnya menunjukkan penurunan gula darah yang signifikan.
Secara
tradisional dan turun temurun, brotowali banyak dipakai untuk mengobati sakit
perut, demam, sakit kuning, serta obat gosok untuk mengobati sakit punggung dan
pinggang, serta rematik. Meskipun memiliki rasa yang sangat pahit, hasil
uji klinis menunjukkan brotowali tidak beracun sehingga aman dikonsumsi dengan
aturan yang tepat dan penggunaan yang bijaksana. Untuk lebih aman, bila tidak
memiliki pengetahuan yang memadai, sebaiknya saat menggunakan berbagai tanaman
herbal di sekeliling kita, termasuk brotowali konsultasikan terlebih dahulu
dengan ahlinya. Salah meramu, salah menentukan dosis, serta salah menentukan
bagian mana yang akan digunakan, sangat memungkinkan munculnya dampak negatif. Akan
lebih baik lagi bila Anda langsung menggunakan obat-obatan herbal yang memang
sudah legal, dibuat produsen yang ahli dan terpercaya, serta sudah ditentukan
dosis tepatnya.
Kini, Anda pun dapat merasakan
berbagai manfaat dan khasiat brotowali bagi kesehatan dengan menggunakan kapsul
herbal BROTOWALI yang dipasarkan oleh AHAD-NET. Brotowali yang dipasarkan oleh
AHAD-NET telah melalui berbagai proses pengolahan yang sesuai Good Manufacturing Practice (GMP),
terjaga higienitasnya, serta sudah disesuaikan dosisnya. Selain itu herbal
BROTOWALI di AHAD-NET sebelumnya telah
melalui proses pengolahan bahan baku dengan selektif dan sangat mengutamakan
kualitas, mulai dari proses panen bahan baku, pencucian dan pengeringan, hingga
proses produksi. Insya Allah dengan sistem pengolahan yang sudah sesuai standar
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), BROTOWALI yang dipasarkan
AHAD-NET aman dikonsumsi dan memiliki kualitas serta khasiat yang unggul.
Anda pun dapat lebih
nyaman mencegah atau mengobati berbagai penyakit seperti gatal-gatal, borok,
rematik, pegal linu, gangguan pernapasan, kencing manis, sakit perut, kurang
nafsu makan, dan sebagainya dengan BROTOWALI karena produk herbal ini memiliki izin
edar dari BPOM dan bersertifikat halal dari LP POM MUI. Jadi, tunggu apa lagi?
Batu Ginjal, Penyebab, Pencegahan, dan Pengobatannya

Batu
ginjal adalah batu yang terbentuk pada ginjal akibat penumpukan mineral garam
secara berlebihan. Batu ini biasanya menyumbat saluran kemih, sehingga
penderitanya akan merasakan sakit yang luar biasa saat buang air kecil. Batu
ini juga dapat menimbulkan rasa sakit di bagian tulang rusuk dan tulang
pinggang, yang menjalar ke perut, daerah kemaluan, dan paha sebelah dalam.
Gejala lainnya adalah mual dan muntah, perut menggelembung, demam, menggigil
dan adanya darah di dalam air seni. Bila batu menyumbat saluran kemih, maka
bakteri akan terperangkap di dalam air seni dan terjadilah infeksi. Bila
penyumbatan berlangsung lama air seni akan mengalir balik ke saluran di dalam
ginjal sehingga terjadi penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya dapat
membuat ginjal rusak.
Risiko
batu ginjal dapat terjadi pada orang usia 30-50 tahun terutama yang sering
mengalami dehidrasi (kekurangan cairan) seperti pekerja atau olahragawan berat
dengan pengganti cairan yang tidak memadai. Bila sudah mengidap batu ginjal,
tindakan umum dari dokter adalah operasi batu ginjal. Meskipun sudah dioperasi,
penderitanya tetap harus hati-hati, karena sekitar 65% kasus
pada penderita batu saluran kemih yang sudah dioperasi terjadi residif (terbentuk batu kembali).
Cara pencegahan terbaik agar terhindar dari batu ginjal
adalah dengan menghindari menunda buang air kecil agar tidak terjadi
kristalisasi. Minum air putih yang cukup (8-10 gelas per hari), melakukan diet
terhadap makanan yang mengandung kalsium berlebih, menghindari konsumsi
berlebihan makanan yang tinggi oksalat seperti bayam, coklat, kacang-kacangan,
merica, dan teh). Karena salah satu penyebab batu ginjal adalah air seni yang
tidak lancar, maka bila ada di antara kita yang mengalaminya, konsumsilah
secara teratur herbal KUMIS KUCING. Herbal KUMIS KUCING berkhasiat membantu melancarkan air seni
sehingga cocok untuk mencegah batu ginjal. Ekstrak daun kumis
kucing pada herbal KUMIS KUCING mengandung glikosida orthosiphonin yang berkhasiat untuk melarutkan asam urat,
fosfat dan oksalat sebagai pemicu batu ginjal.
Konsumsi
herbal KUMIS KUCING akan lebih baik dan optimal bila dikombinasi dengan herbal TEMPUYUNG.
Hasil uji klinis membuktikan bahwa tempuyung menunjukkan efek menghambat batu
kandung kemih, melarutkan kalsium oksalat, kolesterol, dan asam urat batu
ginjal. Dalam farmakologi Cina juga disebutkan bahwa tanaman obat tempuyung
bersifat diuretik (peluruh kencing), penghancur batu saluran kemih dan batu
empedu, sehingga bagi penderita kencing batu/batu ginjal sangat cocok dan
dianjurkan untuk mengkonsumsi Herbal TEMPUYUNG. Yuk lindungan organ berharga
dari tubuh kita dengan rutin mengkonsumsi herbal KUMIS KUCING dan TEMPUYUNG.
Oleh: Harmonis Santara
Oleh: Harmonis Santara
Langganan:
Postingan (Atom)