“… DAN DIA (ALLAH) JADIKAN SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA, MAKA BEROBATLAH KALIAN, TETAPI JANGAN BEROBAT DENGAN YANG HARAM.’’ (HR. ABU DAUD)

Sabtu, 04 Agustus 2012

Nikmati Suasana Lebaran Bebas Diare


Sebagai wujud kegembiraan setelah menjalankan ibadah puasa sebulan penuh di bulan Ramadhan, tidak jarang orang merayakannya dengan aneka makanan di saat lebaran. Saat berpuasa, seseorang merasa terbatasi waktu dan jumlah makannya. Karena itu, saat lebaran ada yang ‘melampiaskan’ nafsu makannya dengan menikmati semua jenis makanan lebaran yang tersedia secara campur baur, bahkan polanya menjadi tidak teratur. Akibatnya, dapat menyebabkan penyakit pencernaan seperti diare dan keracunan makanan.

Pemicu diare saat lebaran tiba, kadang tidak disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur saja. Pemicunya dapat juga karena adanya bakteri pada makanan. Sudah jadi fenomena umum, bahwa saat lebaran orang cenderung membuat berbagai jenis makanan dengan jumlah yang banyak. Makanan itu seringkali tidak dapat dihabiskan dalam sekali waktu, sehingga dengan alasan masakan yang tersedia masih banyak, atau malas untuk memasak kembali, orang cendrung memilih langkah sederhana dengan menghangatkan makanan yang tersisa itu berkali-kali. Sayangnya, sedikit yang menyadari bahwa makanan yang tersisa dan sudah mengendap dalam waktu agak lama mungkin sudah basi, sudah menurun kualitasnya, bahkan berpeluang telah kemasukan bakteri. Upaya menghangatkannya kembali sesungguhnya tidak dapat memperbaiki kualitasnya. Bila ini dikonsumsi saat pertahanan tubuh sedang lemah, maka peluang untuk terkena diare atau keracunan makanan dapat lebih besar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan diare sebagai sebuah keadaan bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah. Bakteri yang dapat menyebabkan munculnya diare ini antara lain: Shigella, Salmonella, atau Eschericia coli. Untuk mengantisipasinya, atur pola makan Anda, kurangi mengkonsumsi makanan yang tersisa dan tersimpan dalam waktu agak lama, atau gunakan obat pencegah diare.

Lalu, bila sudah terlanjur terserang diare? Anda pun dapat mengkonsumsi Minuman Herbal Sari Alang-alang ”Mitra” yang terbuat dari ekstrak rimpang alang-alang dan secang. Ekstrak secang pada Minuman Herbal Sari Alang-alang ”Mitra” mengandung tannin dan asam galat sebagai antibakteri dan astringen yang bersifat pengelat sehingga efektif membantu mengobati penyakit pencernaan seperti diare dan disentri. Minuman Herbal Sari Alang-alang ”Mitra” juga dapat mengilangkan rasa haus dan bersifat mendinginkan, sehingga dapat diminum sebagai minuman pelepas dahaga sekaligus pengganti cairan yang banyak hilang akibat diare.

Ekstrak alang-alang dan secang dalam Minuman Herbal Sari Alang-alang ”Mitra” mengandung flavonoid dan berfungsi sebagai antioksidan (penawar racun), sehingga dapat membantu menawarkan racun dalam tubuh yang berasal dari makanan. Antioksidan yang terkandung di dalamnya dapat pula membantu mengobati berbagai penyakit lain yang disebabkan oleh radikal bebas seperti: batuk darah, batuk rejan, asma, dan radang tenggorokan. Minuman Herbal Sari Alang-alang ”Mitra” menggunakan gula asli sebagai pemanisnya, rasanya enak dan lebih mudah disukai termasuk oleh anak-anak yang rentan terserang diare

Anda pun dapat menyajikan Minuman Herbal Sari Alang-alang ”Mitra” sebagai minuman peneman makan kue dan makanan lebaran lainnya. Bagi penderita darah rendah, disarankan mengkonsumsi Minuman Herbal Sari Alang-alang ”Mitra” tidak terlalu banyak, agar tekanan darahnya tetap dalam kondisi normal.

Nikmati suasana lebaran bersama keluarga dengan bahagia, dan antisipasi diare dengan selalu menyediakan Minuman Herbal Sari Alang-alang ”Mitra” di rumah Anda. 

Oleh: Harmonis Santara