Batuk biasa terjadi
pada hampir semua orang. Saat
batuk, sesungguhnya tubuh kita sedang membersihkan tenggorokan dan saluran
pernapasan dari benda asing yang masuk seperti bakteri, virus, atau debu. Jadi,
batuk itu sendiri sebenarnya bukan penyakit, karena batuk merupakan mekanisme
pertahanan tubuh di saluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau
reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan. Meskipun batuk sendiri bukan
merupakan penyakit, Anda perlu waspada ketika batuk yang diderita terlalu lama,
karena ini mengindikasikan Anda sedang mengidap penyakit tertentu, misalnya “bronkitis.”
Bronkitis adalah peradangan
pada selaput lendir bronkus yang membawa aliran udara dari trakea ke dalam
paru-paru. Bronkitis dapat terjadi pada semua orang pada berbagai lapisan usia,
termasuk pada anak-anak. Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan dapat
sembuh sempurna. Tetapi, pada penderita yang memiliki penyakit menahun seperti
penyakit jantung, penyakit paru-paru, asma, atau dengan daya tahan
tubuh lemah seperti penderita HIV, AIDS, dan pada orang usia lanjut, bronkitis dapat berdampak serius.
Pemicu bronkitis adalah agen infeksi, seperti virus atau
bakteri. Dapat juga
dipicu kebiasaan yang kurang sehat seperti
merokok, atau menghirup polutan kimia dan debu. Bronkitis biasanya terjadi pada sistem pernapasan bagian atas, dan rentan terjadi pada cuaca dingin, terutama saat musim hujan. Penyakit bronkitis ini dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yakni bronkitis akut dan bronkitis
kronis.
Bronkitis akut ditandai oleh batuk dengan atau tanpa
lendir dari saluran pernapasan. Bronkitis akut sering terjadi saat penderitanya
juga terserang pilek atau influenza dengan gejala umum seperti hidung
tersumbat, demam ringan, radang selaput dada, malaise, dan produksi dahak. Bronkitis akut 90 persen dipicu
karena adanya infeksi virus, sedangkan 10 persen sisanya akibat infeksi
bakteri. Penderita bronkitis akut umumnya akan mengalami batuk selama 10-20
hari.
Bronkitis kronis ditandai dengan adanya batuk produktif
yang berlangsung selama 3 bulan atau lebih per tahun dalam kurun waktu minimal
2 tahun. Bronkitis kronis paling sering terjadi karena cedera berulang pada
saluran udara akibat iritasi. Merokok adalah penyebab paling umum, diikuti oleh
polusi udara, dan udara dingin. Karena itu, cara paling efektif untuk mencegah
bronkitis kronis adalah dengan tidak merokok, atau menjauhi asap rokok.
Karena bronkitis sebagian besar disebabkan oleh virus,
disarankan bila ada di antara kita yang terserang bronkitis untuk menghindari
antibiotik terutama yang berbahan kimia. Pemakaian antibiotik selain hanya
efektif untuk melawan bakteri, juga dapat menyebabkan tubuh kita resisten serta
dapat meningkatkan risiko terkena infeksi di masa yang akan datang. Bijaklah
dalam menggunakan obat-obatan kimia, terutama
antibiotik. Akan lebih bijak lagi bila Anda mengkonsumsi obat herbal yang dapat
meningkatkan daya tahan tubuh serta antiinflamasi (antiiritasi atau radang),
seperti NIGELLA PLUS dan minuman SARI TEMULAWAK.
Dalam NIGELLA PLUS
terdapat kandungan nigellone dan thymoquinone. Penelitian Mahfouz
dan Badr EI-Dakhakhny dari Mesir menyimpulkan, nigellone dan thymoquinone
dapat mencegah terjadinya
kejang otot dan melebarkan saluran pernapasan, sehingga efektif membantu
mengobati penyakit pernapasan. Sedangkan
thymoquinone berkhasiat antiradang dan antinyeri. Hasil penelitian
lainnya menunjukkan kedua unsur itu membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dan efektif untuk mengobati asma dan batuk kering.
Senyawa
aktif kurkumin dalam ekstrak temulawak pada minuman SARI TEMULAWAK bersifat
sebagai antioksidan dan imunostimulator/imunomodulator sehingga
dapat membantu mengatasi asma, radang tenggorokan, radang saluran napas.
Minuman SARI TEMULAWAK juga dapat, menambah nafsu makan, meningkatkan stamina
tubuh, menurunkan panas/demam, terutama di saat Anda terserang bronkitis.
Siapkan selalu NIGELLA PLUS dan minuman SARI TEMULAWAK di rumah Anda agar
bronkitis menjauh.
Oleh: Harmonis Santara