“… DAN DIA (ALLAH) JADIKAN SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA, MAKA BEROBATLAH KALIAN, TETAPI JANGAN BEROBAT DENGAN YANG HARAM.’’ (HR. ABU DAUD)

Rabu, 27 Januari 2010

Radang Usus Buntu, Pengobatan dan Pencegahannya



Mungkin pernah di benak kita muncul pertanyaan, mengapa Tuhan menciptakan usus buntu (appendix) pada manusia? Padahal fungsi dan peranannya dalam sistem pencernaan tidak jelas, bahkan salah-salah malah menjadi masalah. Pertanyaan itu sekarang tidak relevan lagi, karena belakangan diketahui bahwa appendix yang berisi kelenjar limfoid berfungsi sebagai organ immunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu sistem kekebalan tubuh).

Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, yang ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sesuai dengan namanya apendix ini merupakan saluran usus yang ujungnya buntu, berukuran sebesar kelingking. Usus buntu ini terhubung pada usus besar yang letaknya berada di perut bagian kanan bawah. Karena merupakan suatu organ seperti organ tubuh lainnya, appendix ini dapat juga mengalami kerusakan atau terserang penyakit. Sebagai orang awam kita sering menyebutnya sebagai radang usus buntu (appendicitis).

Penyakit ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun secara pasti, belum ada yang mengetahui faktor pencetus radang usus buntu ini. Beberapa dugaan menyebutkan faktor-faktor yang dapat memicu radang usus buntu antara lain: faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.

Dari beberapa faktor di atas, diduga sebagai penyebab radang usus buntu adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces dan pembesaran jaringan limfoid. Penyumbatan atau pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk berkembang biak. Sebagai catatan di dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu.

Makanan tertentu yang mengandung biji bila misalnya jambu biji, cabe dan sebagainya bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan sangat memungkinkan sebagian bijinya tidak dapat dicerna secara sempurna sehingga bila masuk ke dalam saluran appendix akan menjadi benda asing yang menyebabkan penyumbatan. Bagi orang yang mengalami konstipasi (pengerasan tinja/feces) dalam waktu lama juga memungkinkan ada bagian yang masuk kesaluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media kuman/bakteri bersarang dan berkembang biak, menimbulkan infeksi serta menyebabkan peradangan usus buntu.

Peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada usus buntu menyebabkan aliran cairan limfe dan darah tidak sempurna akibat adanya tekanan, akhirnya usus buntu mengalami kerusakan serta pembusukan (gangren) sehingga menghasilkan cairan berupa nanah. Bila tidak segera mendapatkan penanganan, akan menyebabkan usus buntu pecah/robek, sehingga nanah yang berisi bakteri menyebar ke rongga perut. Dampaknya adalah infeksi yang semakin meluas, yaitu infeksi dinding rongga perut (Peritonitis).


Gejala Radang Usus Buntu :



  1. Radang Usus Buntu Akut (mendadak).

    Tubuh panas tinggi, mual disertai muntah, dan dalam waktu 2-12 jam rasa nyeri akan beralih pada daerah perut kanan bawah yang bersifat menetap. Rasa nyerinya sangat terasa bila batuk atau berjalan sehingga kadang sampai terbungkuk. Pada sebagian orang yang lain hanya menunjukkan gejala meriang, atau mual-muntah saja. Selain itu bila kaki kanan ditekuk hingga lutut menyentuh dinding perut, maka rasa nyeri di daerah sebelah kanan.

  2. Radang Usus Buntu Kronis
    Gejalanya mirip dengan sakit maag, yakni terasa nyeri samar (tumpul) di sekitar pusar, kadang disertai demam yang hilang timbul. Beberapa kasus seringkali disertai dengan rasa mual, bahkan kadang muntah, kemudian nyeri itu akan berpindah ke perut kanan bawah.


Bila Sudah Terkena Radang Usus Buntu


Untuk mencegah usus buntu pecah, dan menghindari infeksi yang semakin meluas, maka tindakan yang paling tepat dilakukan adalah dengan pembedahan. Penundaan pembedahan dapat berakibat fatal, karena usus buntu yang telah terinfeksi bisa pecah dalam waktu kurang dari 24 jam. Setelah dilakukan operasi pembedahan, sebaiknya perbanyak mengkonsumsi makanan yang menunjang untuk percepatan penyembuhan bekas operasi.


Mencegah Terjadinya Radang Usus Buntu

Salah satu kiat agar terhindar dari penyakit radang usus buntu adalah mengkonsumsi makanan yang kaya serat atau ditambah food suplement seperti HILBA PLUS yang sangat kaya serat. Mengkonsumsi makanan yang kaya serat akan membantu melunakkan makanan sehingga tidak menginap terlalu lama di dalam usus besar. Hal itu bisa mencegah sebagian sampah makanan nyasar ke dalam usus buntu. Sehingga kemungkinan terjadinya radang usus buntu bisa diperkecil.

Makanan kaya serat juga merupakan nutrisi yang cocok untuk kehidupan bakteri 'baik' di dalam usus besar, tetapi tidak disukai bakteri patogen (yang menimbulkan penyakit). Karena itu, banyak mengkonsumsi makanan berserat juga membantu menunjang perkembangan bakteri baik. Sehingga pencernaan dan tubuh kita akan lebih sehat, karena lebih banyak terdapat bakteri 'baik' daripada bakteri patogen di dalam usus. (Majalah Nirmala).


Oleh : Harmonis Santara (dari berbagai sumber)

Sabtu, 23 Januari 2010

Tanpa Penanganan Cepat dan Tepat, ISPA Bisa Menyebabkan Kematian




Sebagai orang tua, menyayangi buah hatinya tentulah merupakan keniscayaan. Apalagi si buah hati itu masih balita yang identik rasa ingin tahunya terhadap segala sesuatu sangat besar. Untukmenjawab rasa penasarannya terkadang si buah hati tidak jarang melakukan hal yang berbahaya. Tentu saja sebagai orang tua kita ttidak akan melarang, selagi itu masih dalam batasan normal untuk perkembangannya. Walaupun pada akhirnya orang tua juga yang kelelahan menjaganya. Namun kadang orang tua juga menjadi sangat khawatir, ketika buah hati kesayangannya sakit. Apalagi si kecil ini terlihat menderita pada saat sakit. Tidak jarang orang tua bergumam dalam hati seandainya bisa ditukar biarlah saya saja yang menanggung sakitnya.

Penyakit yang paling sering diderita balita umur 1-5 tahun adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ISPA adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Sedangkan virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.

ISPA umumnya berlangsung selama 14 hari. Bila tidak mendapatkan perhatian yang serius penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat menyebabkan cacat sampai pada masa dewasa. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.

Beberapa penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas antara lain: batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan sinusitis. Sedangkan penyakit kategori infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru, itu salah satu contohnya adalah Pneumonia.
ISPA merupakan masalah kesehatan yang cukup serius karena menyebabkan 1 dari 4 kematian bayi dan balita, sebuah angka kematian yang cukup tinggi. Diperkirakan setiap anak mengalami terserang ISPA 3-6 periode pertahun. Kematian pada bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh ISPA mencapai angka 20% - 30%. Kematian yang terbesar umumnya karena pneumonia pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.


Tanda-tanda pada bayi dan anak yang harus diwaspadai

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin


Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Apabila anak Anda mengalami batuk pilek yang disertai sesak nafas, maka Anda harus waspada. Terlebih lagi bila terlihat terdapat tarikan ke dalam pada dinding dada bagian bawah. Bila menemukan tanda seperti itu segera di bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Kejadian semacam ini umumnya terjadi pada anak-anak, terutama anak yang kurang mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tinggal di lingkungan yang tidak sehat, seperti lingkungan yang terdapat banyak asap rokok dan banyak polusi lainnya.

Risiko ISPA menjadi tinggi pada anak-anak karena adanya kemungkinan infeksi silang sehingga beban ketahanan tubuhnya terlalu besar, misalnya digunakan untuk melawan penyakit parasit dan cacing. Sementara tidak menggunakan antibiotik atau bahkan menggunakan antibiotik yang berlebihan.

Agar Terhindar dari ISPA
Mencegah lebih baik daripada mengobati, itulah pepatah lama yang tetap relevan digunakan sepanjang zaman. Salah satu bentuk pencegahan dari munculnya penyakit ISPA adalah dengan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bila Anda mempunyai bayi atau anak-anak jagalah selalu kebersihan lingkungan terutama di dalam rumah, bersihkan selalu peralatan yang diguanakn untuk makan dan minum si kecil, hindari merokok dekat anak-anak, berikan selalu gizi yang cukup serta berikan suplemen kesehatan buat mereka agar daya tahan tubuhnya meningkat. Dan yang paling penting diingat ISPA tidak hanya menyerang anak-anak dan balita, tapi juga bisa menyerang orang dewasa. Karena itu Anda sebagai orang tuanya juga harus meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak terserang ISPA. Kalau Anda sudah terkena, peluang anak Anda terserang ISPA juga besar.

Oleh : Harmonis Santara (dari berbagai sumber)



Tanpa Penanganan Cepat dan Tepat, ISPA Bisa Menyebabkan Kematian





Sebagai orang tua, menyayangi buah hatinya tentulah merupakan keniscayaan. Apalagi si buah hati itu masih balita yang identik rasa ingin tahunya terhadap segala sesuatu sangat besar. Untukmenjawab rasa penasarannya terkadang si buah hati tidak jarang melakukan hal yang berbahaya. Tentu saja sebagai orang tua kita ttidak akan melarang, selagi itu masih dalam batasan normal untuk perkembangannya. Walaupun pada akhirnya orang tua juga yang kelelahan menjaganya. Namun kadang orang tua juga menjadi sangat khawatir, ketika buah hati kesayangannya sakit. Apalagi si kecil ini terlihat menderita pada saat sakit. Tidak jarang orang tua bergumam dalam hati seandainya bisa ditukar biarlah saya saja yang menanggung sakitnya.

Penyakit yang paling sering diderita balita umur 1-5 tahun adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ISPA adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Sedangkan virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.

ISPA umumnya berlangsung selama 14 hari. Bila tidak mendapatkan perhatian yang serius penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat menyebabkan cacat sampai pada masa dewasa. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat ke saluran pernapasannya.

Beberapa penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas antara lain: batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan sinusitis. Sedangkan penyakit kategori infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru, itu salah satu contohnya adalah Pneumonia.
ISPA merupakan masalah kesehatan yang cukup serius karena menyebabkan 1 dari 4 kematian bayi dan balita, sebuah angka kematian yang cukup tinggi. Diperkirakan setiap anak mengalami terserang ISPA 3-6 periode pertahun. Kematian pada bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh ISPA mencapai angka 20% - 30%. Kematian yang terbesar umumnya karena pneumonia pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.


Tanda-tanda pada bayi dan anak yang harus diwaspadai

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.
Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin


Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Apabila anak Anda mengalami batuk pilek yang disertai sesak nafas, maka Anda harus waspada. Terlebih lagi bila terlihat terdapat tarikan ke dalam pada dinding dada bagian bawah. Bila menemukan tanda seperti itu segera di bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Kejadian semacam ini umumnya terjadi pada anak-anak, terutama anak yang kurang mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tinggal di lingkungan yang tidak sehat, seperti lingkungan yang terdapat banyak asap rokok dan banyak polusi lainnya.

Risiko ISPA menjadi tinggi pada anak-anak karena adanya kemungkinan infeksi silang sehingga beban ketahanan tubuhnya terlalu besar, misalnya digunakan untuk melawan penyakit parasit dan cacing. Sementara tidak menggunakan antibiotik atau bahkan menggunakan antibiotik yang berlebihan.

Agar Terhindar dari ISPA

Mencegah lebih baik daripada mengobati, itulah pepatah lama yang tetap relevan digunakan sepanjang zaman. Salah satu bentuk pencegahan dari munculnya penyakit ISPA adalah dengan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bila Anda mempunyai bayi atau anak-anak jagalah selalu kebersihan lingkungan terutama di dalam rumah, bersihkan selalu peralatan yang diguanakn untuk makan dan minum si kecil, hindari merokok dekat anak-anak, berikan selalu gizi yang cukup serta berikan suplemen kesehatan buat mereka agar daya tahan tubuhnya meningkat. Dan yang paling penting diingat ISPA tidak hanya menyerang anak-anak dan balita, tapi juga bisa menyerang orang dewasa. Karena itu Anda sebagai orang tuanya juga harus meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak terserang ISPA. Kalau Anda sudah terkena, peluang anak Anda terserang ISPA juga besar.

Oleh : Harmonis Santara (dari berbagai sumber)



Tanpa Penanganan Cepat dan Tepat, ISPA Bisa Menyebabkan Kematian


Sebagai orang tua, menyayangi buah hatinya tentulah merupakan keniscayaan. Apalagi si buah hati itu masih balita yang identik rasa ingin tahunya terhadap segala sesuatu sangat besar. Untukmenjawab rasa penasarannya terkadang si buah hati tidak jarang melakukan hal yang berbahaya. Tentu saja sebagai orang tua kita ttidak akan melarang, selagi itu masih dalam batasan normal untuk perkembangannya. Walaupun pada akhirnya orang tua juga yang kelelahan menjaganya. Namun kadang orang tua juga menjadi sangat khawatir, ketika buah hati kesayangannya sakit. Apalagi si kecil ini terlihat menderita pada saat sakit. Tidak jarang orang tua bergumam dalam hati seandainya bisa ditukar biarlah saya saja yang menanggung sakitnya. Penyakit yang paling sering diderita balita umur 1-5 tahun adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ISPA adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Sedangkan virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.

ISPA umumnya berlangsung selama 14 hari. Bila tidak mendapatkan perhatian yang serius penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat menyebabkan cacat sampai pada masa dewasa. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Beberapa penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas antara lain: batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan sinusitis. Sedangkan penyakit kategori infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru, itu salah satu contohnya adalah Pneumonia. ISPA merupakan masalah kesehatan yang cukup serius karena menyebabkan 1 dari 4 kematian bayi dan balita, sebuah angka kematian yang cukup tinggi. Diperkirakan setiap anak mengalami terserang ISPA 3-6 periode pertahun. Kematian pada bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh ISPA mencapai angka 20% - 30%. Kematian yang terbesar umumnya karena pneumonia pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.


Tanda-tanda pada bayi dan anak yang harus diwaspadai

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.

Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin


Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Apabila anak Anda mengalami batuk pilek yang disertai sesak nafas, maka Anda harus waspada. Terlebih lagi bila terlihat terdapat tarikan ke dalam pada dinding dada bagian bawah. Bila menemukan tanda seperti itu segera di bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Kejadian semacam ini umumnya terjadi pada anak-anak, terutama anak yang kurang mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tinggal di lingkungan yang tidak sehat, seperti lingkungan yang terdapat banyak asap rokok dan banyak polusi lainnya. Risiko ISPA menjadi tinggi pada anak-anak karena adanya kemungkinan infeksi silang sehingga beban ketahanan tubuhnya terlalu besar, misalnya digunakan untuk melawan penyakit parasit dan cacing. Sementara tidak menggunakan antibiotik atau bahkan menggunakan antibiotik yang berlebihan.


Agar Terhindar dari ISPA

Mencegah lebih baik daripada mengobati, itulah pepatah lama yang tetap relevan digunakan sepanjang zaman. Salah satu bentuk pencegahan dari munculnya penyakit ISPA adalah dengan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bila Anda mempunyai bayi atau anak-anak jagalah selalu kebersihan lingkungan terutama di dalam rumah, bersihkan selalu peralatan yang diguanakn untuk makan dan minum si kecil, hindari merokok dekat anak-anak, berikan selalu gizi yang cukup serta berikan suplemen kesehatan buat mereka agar daya tahan tubuhnya meningkat. Dan yang paling penting diingat ISPA tidak hanya menyerang anak-anak dan balita, tapi juga bisa menyerang orang dewasa. Karena itu Anda sebagai orang tuanya juga harus meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak terserang ISPA. Kalau Anda sudah terkena, peluang anak Anda terserang ISPA juga besar.


Oleh : Harmonis Santara (dari berbagai sumber)





Tanpa Penanganan Cepat dan Tepat, ISPA Bisa Menyebabkan Kematian


Sebagai orang tua, menyayangi buah hatinya tentulah merupakan keniscayaan. Apalagi si buah hati itu masih balita yang identik rasa ingin tahunya terhadap segala sesuatu sangat besar. Untukmenjawab rasa penasarannya terkadang si buah hati tidak jarang melakukan hal yang berbahaya. Tentu saja sebagai orang tua kita ttidak akan melarang, selagi itu masih dalam batasan normal untuk perkembangannya. Walaupun pada akhirnya orang tua juga yang kelelahan menjaganya. Namun kadang orang tua juga menjadi sangat khawatir, ketika buah hati kesayangannya sakit. Apalagi si kecil ini terlihat menderita pada saat sakit. Tidak jarang orang tua bergumam dalam hati seandainya bisa ditukar biarlah saya saja yang menanggung sakitnya.

Penyakit yang paling sering diderita balita umur 1-5 tahun adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ISPA adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Sedangkan virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.

ISPA umumnya berlangsung selama 14 hari. Bila tidak mendapatkan perhatian yang serius penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat menyebabkan cacat sampai pada masa dewasa. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.

Beberapa penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas antara lain: batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan sinusitis. Sedangkan penyakit kategori infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru, itu salah satu contohnya adalah Pneumonia.

ISPA merupakan masalah kesehatan yang cukup serius karena menyebabkan 1 dari 4 kematian bayi dan balita, sebuah angka kematian yang cukup tinggi. Diperkirakan setiap anak mengalami terserang ISPA 3-6 periode pertahun. Kematian pada bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh ISPA mencapai angka 20% - 30%. Kematian yang terbesar umumnya karena pneumonia pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.


Tanda-tanda pada bayi dan anak yang harus diwaspadai

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.

Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin


Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Apabila anak Anda mengalami batuk pilek yang disertai sesak nafas, maka Anda harus waspada. Terlebih lagi bila terlihat terdapat tarikan ke dalam pada dinding dada bagian bawah. Bila menemukan tanda seperti itu segera di bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Kejadian semacam ini umumnya terjadi pada anak-anak, terutama anak yang kurang mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tinggal di lingkungan yang tidak sehat, seperti lingkungan yang terdapat banyak asap rokok dan banyak polusi lainnya.

Risiko ISPA menjadi tinggi pada anak-anak karena adanya kemungkinan infeksi silang sehingga beban ketahanan tubuhnya terlalu besar, misalnya digunakan untuk melawan penyakit parasit dan cacing. Sementara tidak menggunakan antibiotik atau bahkan menggunakan antibiotik yang berlebihan.


Agar Terhindar dari ISPA

Mencegah lebih baik daripada mengobati, itulah pepatah lama yang tetap relevan digunakan sepanjang zaman. Salah satu bentuk pencegahan dari munculnya penyakit ISPA adalah dengan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bila Anda mempunyai bayi atau anak-anak jagalah selalu kebersihan lingkungan terutama di dalam rumah, bersihkan selalu peralatan yang diguanakn untuk makan dan minum si kecil, hindari merokok dekat anak-anak, berikan selalu gizi yang cukup serta berikan suplemen kesehatan buat mereka agar daya tahan tubuhnya meningkat. Dan yang paling penting diingat ISPA tidak hanya menyerang anak-anak dan balita, tapi juga bisa menyerang orang dewasa. Karena itu Anda sebagai orang tuanya juga harus meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak terserang ISPA. Kalau Anda sudah terkena, peluang anak Anda terserang ISPA juga besar.


Oleh : Harmonis Santara (dari berbagai sumber)





Tanpa Penanganan Cepat dan Tepat, ISPA Bisa Menyebabkan Kematian



Sebagai orang tua, menyayangi buah hatinya tentulah merupakan keniscayaan. Apalagi si buah hati itu masih balita yang identik rasa ingin tahunya terhadap segala sesuatu sangat besar. Untukmenjawab rasa penasarannya terkadang si buah hati tidak jarang melakukan hal yang berbahaya. Tentu saja sebagai orang tua kita ttidak akan melarang, selagi itu masih dalam batasan normal untuk perkembangannya. Walaupun pada akhirnya orang tua juga yang kelelahan menjaganya. Namun kadang orang tua juga menjadi sangat khawatir, ketika buah hati kesayangannya sakit. Apalagi si kecil ini terlihat menderita pada saat sakit. Tidak jarang orang tua bergumam dalam hati seandainya bisa ditukar biarlah saya saja yang menanggung sakitnya.


Penyakit yang paling sering diderita balita umur 1-5 tahun adalah Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). ISPA adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Bakteri penyebab ISPA antara lain adalah dari genus Streptococcus, Staphylococcus, Pneumococcus, Haemophylus, Bordetella dan Corinebacterium. Sedangkan virus penyebab ISPA antara lain adalah golongan Miksovirus, Adenovirus, Coronavirus, Picornavirus, Micoplasma, Herpesvirus dan lain-lain.


ISPA umumnya berlangsung selama 14 hari. Bila tidak mendapatkan perhatian yang serius penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan anak-anak dapat menyebabkan cacat sampai pada masa dewasa. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat kesaluran pernapasannya.


Beberapa penyakit yang termasuk dalam infeksi saluran nafas bagian atas antara lain: batuk pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan, influenza, bronchitis, dan sinusitis. Sedangkan penyakit kategori infeksi yang menyerang bagian bawah saluran nafas seperti paru, itu salah satu contohnya adalah Pneumonia.

ISPA merupakan masalah kesehatan yang cukup serius karena menyebabkan 1 dari 4 kematian bayi dan balita, sebuah angka kematian yang cukup tinggi. Diperkirakan setiap anak mengalami terserang ISPA 3-6 periode pertahun. Kematian pada bayi dan anak-anak yang disebabkan oleh ISPA mencapai angka 20% - 30%. Kematian yang terbesar umumnya karena pneumonia pada bayi berumur kurang dari 2 bulan.


Tanda-tanda pada bayi dan anak yang harus diwaspadai

Tanda-tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan sampai 5 tahun adalah: tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk.

Tanda bahaya pada anak golongan umur kurang dari 2 bulan adalah: kurang bisa minum (kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya), kejang, kesadaran menurun, mendengkur, mengi, demam dan dingin


Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Apabila anak Anda mengalami batuk pilek yang disertai sesak nafas, maka Anda harus waspada. Terlebih lagi bila terlihat terdapat tarikan ke dalam pada dinding dada bagian bawah. Bila menemukan tanda seperti itu segera di bawa ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Kejadian semacam ini umumnya terjadi pada anak-anak, terutama anak yang kurang mendapatkan asupan gizi yang cukup dan tinggal di lingkungan yang tidak sehat, seperti lingkungan yang terdapat banyak asap rokok dan banyak polusi lainnya.


Risiko ISPA menjadi tinggi pada anak-anak karena adanya kemungkinan infeksi silang sehingga beban ketahanan tubuhnya terlalu besar, misalnya digunakan untuk melawan penyakit parasit dan cacing. Sementara tidak menggunakan antibiotik atau bahkan menggunakan antibiotik yang berlebihan.


Agar Terhindar dari ISPA

Mencegah lebih baik daripada mengobati, itulah pepatah lama yang tetap relevan digunakan sepanjang zaman. Salah satu bentuk pencegahan dari munculnya penyakit ISPA adalah dengan membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bila Anda mempunyai bayi atau anak-anak jagalah selalu kebersihan lingkungan terutama di dalam rumah, bersihkan selalu peralatan yang diguanakn untuk makan dan minum si kecil, hindari merokok dekat anak-anak, berikan selalu gizi yang cukup serta berikan suplemen kesehatan buat mereka agar daya tahan tubuhnya meningkat. Dan yang paling penting diingat ISPA tidak hanya menyerang anak-anak dan balita, tapi juga bisa menyerang orang dewasa. Karena itu Anda sebagai orang tuanya juga harus meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak terserang ISPA. Kalau Anda sudah terkena, peluang anak Anda terserang ISPA juga besar.


Oleh : Harmonis Santara (dari berbagai sumber)