“… DAN DIA (ALLAH) JADIKAN SETIAP PENYAKIT ADA OBATNYA, MAKA BEROBATLAH KALIAN, TETAPI JANGAN BEROBAT DENGAN YANG HARAM.’’ (HR. ABU DAUD)

Rabu, 08 April 2015

Cara Mencegah Radang Usus Buntu (Apendisitis)


Beberapa waktu lalu, sekitar tengah malam, keluarga tetangga sebelah rumah terlihat tergopoh-gopoh berangkat ke rumah sakit dengan mobilnya. Saya tidak sempat bertanya apa yang terjadi, karena semua berjalan sangat cepat. Keesokan harinya penasaran saya terjawab ketika anggota keluarga itu bercerita bahwa ibunya tiba-tiba menggigil, merasakan sakit perut hebat, seakan melilit tak tertahankan, tidak bisa berdiri, apalagi berjalan, hingga hampir pingsan. Keluarga itu menduga maag sang ibu kambuh. Tapi, begitu dokter melakukan diagnosis, ternyata diketahui sang ibu menderita radang usus buntu dan harus segera dilakukan operasi. Bila tidak, akibatnya akan fatal. Bila usus buntu pecah, dapat saja menyebabkan komplikasi, bahkan kematian.

Hingga saat ini, belum ada penjelasan yang memastikan apakah sebenarnya fungsi dari usus buntu itu sendiri. Sebagian orang beranggapan bahwa organ usus buntu adalah salah satu dari sistem pertahanan tubuh. Tapi, sebagian yang lain menganggap usus buntu hanya aksesoris, terbukti saat dilakukan pengangkatan tidak berpengaruh secara signifikan bagi kesehatan tubuh. Terlepas dari perdebatan itu, sebagai orang yang beriman, kita harus yakin bahwa semua organ tubuh yang diciptakan Allah SWT pasti ada manfaat dan tujuannya. Kalaupun manfat usus buntu saat ini belum dapat dipastikan, mungkin karena faktor ilmu pengetahuan saja yang belum mampu menjangkaunya.

Radang usus buntu dalam dunia medis dikenal juga dengan sebutan apendisitis, yaitu pembengkakan atau peradangan yang terjadi pada usus buntu akibat sumbatan pada ’pintu masuk’ menuju usus buntu yang dipicu oleh tinja atau kelenjar getah bening yang bengkak dalam dinding usus. Pembengkakan dapat disebabkan adanya bakteri (seperti bakteri E. Coli dan Salmonella) yang masuk ke dalam saluran cerna, kemudian berkembang biak dengan membelah diri. Pembengkakan dalam waktu lama akan menyebabkan tekanan yang besar sehingga dapat membuat pecahnya usus buntu. Bila hal ini terjadi maka dapat menyebabkan beberapa komplikasi penyakit seperti peritonitis dan abses.

Peritonitis adalah infeksi yang terjadi akibat bakteri menyebar ke selaput yang melapisi perut bagian dalam atau peritoneum. Gejalanya meliputi sakit perut yang parah dan terus-menerus, muntah, detak jantung cepat, demam, daerah perut yang bengkak, serta napas pendek dan terengah-engah. Sedangkan abses adalah terbentuknya kantong nanah yang sangat menyakitkan. Komplikasi ini muncul sebagai reaksi alami tubuh dalam mengatasi infeksi akibat usus buntu yang pecah. Oleh karena itu, saat seseorang telah diketahui menderita radang usus buntu, harus segera dilakukan tindakan yang cepat.

Gejala umum yang sering dialami dan dirasakan oleh penderita radang usus buntu adalah nyeri yang melilit di bagian perut atau usus, kadang diikuti demam, menggigil, rasa mual ingin muntah, tiba-tiba kehilangan nafsu makan, dan rasa melilit pada bagian perut bawah. Gejala ini mirip dengan gejala maag, sehingga tidak jarang orang menganggapnya sebagai penyakit maag yang kambuh.

Menurut para pakar, radang usus buntu cenderung disebabkan oleh konsumsi makanan yang tidak sehat dan berlebihan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan terlalu pedas dan asin adalah salah satu pemicunya. Makanan dengan rasa terlalu pedas dan asin kadang mempengaruhi sistem pencernaan manusia, seperti BAB yang terbilang sering dan gangguan sakit perut. Makanan maupun minuman yang sulit diterima oleh sistem pencernaan, akan menjadi sampah yang menimbulkan efek buruk pada kelangsungan sistem metabolisme tubuh terutama pencernaan. Ketika sampah makanan ini tidak dapat dikelola dengan baik oleh usus, maka akan berubah menjadi timbunan bakteri. Bakteri inilah yang kelak akan memicu peradangan di usus buntu.

Untuk mencegah radang usus buntu, maka satu-satunya cara adalah dengan membiasakan pola hidup sehat, seperti menjaga pola makan yang baik dan sehat, mengurangi konsumsi makanan yang terlalu pedas atau yang sulit diterima oleh pencernaan, tidak menunda lapar terlalu lama agar tidak terjadi gangguan pencernaan, dan membiasakan menjaga kebersihan diri serta makanan.

Yang perlu Anda ketahui, jangan pernah berpikir bahwa radang usus buntu itu gejala awalnya selalu terdeteksi, karena banyak kasus serangan radang usus buntu dapat saja terjadi secara akut (mendadak) di mana penderitanya langsung merasakan sakit luar biasa, kemudian harus dioperasi. Jadi, setiap orang pada dasarnya memiliki ancaman laten untuk mengidap radang usus buntu.

Anda juga tidak perlu terlalu paranoid juga, karena radang usus buntu sangat tinggi risiko terjadinya pada orang yang mengalami gangguan pencernaan. Artinya, bila Anda mampu menjaga kesehatan organ pencernaan, risiko radang usus buntu dapat diperkecil. SHAD HILBA PLUS adalah salah satu herbal yang dapat menjaga kesehatan dan mengobati gangguan sistem pencernaan.

SHAD HILBA PLUS merupakan kapsul yang diramu dari beberapa herbal berkhasiat seperti hulbah (fenugreek), habbatussauda (Nigella sativa), zanjabil (Zingiberis rhizoma) dan beberapa herbal lainnya, yang dapat membantu menjaga kesehatan usus, mengobati gangguan pencernaan seperti sembelit (susah BAB dan wasir), serta berbagai gangguan lambung lainnya. Dengan mengkonsumsi SHAD HILBA PLUS secara teratur sesuai dosis yang dianjurkan, insya Allah dapat menghindarkan Anda dari radang usus buntu. (Harmonis Santara)

Mengenal Kanker Getah Bening dan Solusinya dengan Herbal

Akhir-akhir ini kita banyak mendengar artis, sahabat, bahkan orang di sekitar kita terserang penyakit kanker getah bening. Padahal, kelenjar getah bening merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh kita. Nah, apa jadinya bila salah satu sistem pertahanan tubuh kita malah terserang penyakit? Tentu daya tahan tubuh kita akan semakin lemah. Bila begitu kenyataannya, kemungkinan berbagai penyakit lain akan lebih mudah masuk ke tubuh kita.

Kanker getah bening dikenal juga dengan sebutan limfoma, karena yang diserang adalah jaringan limfatik. Jaringan limfatik ini menghasilkan cairan berwarna putih susu yang banyak mengandung protein dan lemak. Cairan inilah yang mengalir dalam kelenjar getah bening dan berperan aktif dalam menjaga kekebalan tubuh. Yang perlu Anda waspadai, saat sel kanker sudah menjalar pada sistem limfatik, maka dampaknya sangat fatal, bahkan seringkali menyebabkan kematian.

Semoga kita semua terhindar dari penyakit berbahaya ini dan sedini mungkin dapat mengantisipasinya. Meskipun orang yang memiliki faktor keturunan lebih besar risiko terserang kanker getah bening ini, bukan berarti orang yang tidak memiliki riwayat yang sama akan aman. Bila seseorang tidak menjaga pola makan dan pola hidup sehat, serta memiliki daya tahan tubuh yang kurang baik, maka kanker getah bening atau limfoma ini berpotensi menyerangnya. Oleh karena itu, waspadalah, waspadalah!

Mengenal gejala kanker getah bening atau limfoma ini adalah salah satu cara terbaik agar kita terhindar dari dampaknya yang fatal. Umumnya, orang yang terserang kanker getah bening atau limfoma diawali dengan adanya pembengkakan pada daerah tubuh tertentu seperti di leher, pangkal paha, atau pada area ketiak. Namun gejala yang lebih spesifik dapat berbeda-beda, sesuai jenis kanker getah bening yang diderita.

Secara umum, dikenal dua jenis kanker getah bening atau limfoma, yakni Hodgkin’s dan Non-Hodgkin’s. Kedua jenis kanker getah bening ini mempunyai perbedaan yang mendasar. Kanker jenis Hodgkin’s ditandai dengan adanya pembengkakan atau pembesaran pada kelenjar getah bening dan juga limpa tanpa dibarengi rasa sakit atau nyeri. Meskipun demikian, perkembangan sel kanker ini juga cukup cepat dan dapat memicu sesak napas serta nyeri di dada. Penderita kanker getah bening jenis Hodgkin’s ini biasanya tidak memiliki nafsu makan, sehingga dapat menyebabkan turunnya berat badan secara drastis. Meskipun sepintas tidak membahayakan, kanker getah bening jenis Hodgkin’s ini tetap layak Anda waspadai, karena suatu saat bisa saja dia terpicu dan berkembang sangat cepat sehingga menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan. Kanker jenis ini dapat terjadi pada siapa saja dengan rentang usia 15-38 tahun, dan orang dengan usia di atas 50 tahun.

Jenis kanker getah bening yang kedua adalah Non-Hodgkin’s. Kanker getah bening atau limfoma jenis ini adalah kanker ganas yang menyerang limfonodus serta jaringan limfa lainnya. Pria dengan usia di atas 50 tahun lebih tinggi risiko terserang kanker getah bening Non-Hodgkin’s. Gejala yang timbul pada kanker getah bening Non-Hodgkin’s ini antara lain adanya pembesaran tonsil dan kelenjar adenoid serta limfonodus di leher, diikuti dengan rasa sakit atau nyeri, serta warna kemerahan di area sekitar yang terserang. Selain itu, limfoma yang terus berkembang dapat mengakibatkan gejala lainnya seperti demam dan keluarnya keringat berlebih di malam hari.

Karena kanker getah bening atau limfoma ini lebih dari 80% disebabkan pola makan dan pola hidup yang tidak sehat, maka cara terbaik mencegahnya adalah dengan menerapkan pola makan dan pola hidup sehat. Hindari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak, kolesterol, mengandung bahan pengawet, dan pewarna. Bila Anda punya kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol, mulai hari ini berhentilah, karena dua faktor terakhir ini sangat besar perannya dalam kemunculan sel kanker. Selain itu, rajinlah berolahraga dengan cukup. Banyak mengkonsumsi buah dan sayuran, terutama yang mengandung antioksidan tinggi juga baik. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh, Anda juga dapat mengkonsumsi multivitamin tambahan seperti vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan juga vitamin E dan D.

Bagaimana bila Anda sudah terlanjur mengidap kanker getah bening atau limfoma terkutuk ini? Mengkonsumsi herbal ZEDACA dapat menjadi pilihan Anda. Karena berbagai bahan alami dalam ZEDACA dapat membantu memblokir, menon-aktifkan pertumbuhan, dan meluruhkan sel kanker getah bening tanpa merusak jaringan di sekitarnya. Selain itu, ZEDACA juga dapat meningkatkan sistem daya tahan tubuh dan sebagai antioksidan, sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan kanker. (Harmonis Santara)



Informasi Penting : DISMENORE


Selasa, 07 April 2015

Mengenal dan Mengobati Kanker Payudara dengan Herbal ZEDACA

Salah satu mahkota terindah kaum hawa adalah payudara. Bagaimana jadinya bila mahkota kebanggaan wanita itu terkena kanker? Untuk Anda ketahui, bahwa kanker adalah penyakit pembunuh kedua di dunia. Sedangkan untuk Indonesia, kanker merupakan momok dan pembunuh kelima. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada payudara, sehingga membentuk benjolan atau sering disebut juga dengan tumor. Kanker payudara adalah penyakit yang terjadi dengan kasus terbanyak kedua setelah kanker mulut rahim. Meskipun kebanyakan menyerang wanita usia di atas 60 tahun, Anda yang masih muda pun sepatutnya waspada, karena dengan pola makan dan pola hidup yang tidak sehat, semua orang punya risiko terserang penyakit pembunuh ini. Bahkan, konon lelaki pun tidak luput dari ancaman kanker payudara ini.

Risiko terkena kanker payudara akan semakin meningkat pada seseorang dengan beberapa faktor berikut: 
  • Pola makan yang tidak seimbang dengan konsumsi lemak berlebihan, termasuk makanan siap saji 
  • Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok 
  •  Pertambahan usia, di mana usia paling rentan terkena ancaman kanker payudara pada usia 60-75 tahun 
  •  Ada riwayat keturunan penderita kanker dalam keluarga 
  •  Kurangnya aktivitas fisik sehari-hari 
  •  Obesitas atau berat badan berlebihan 
  •  Tidak memiliki anak atau hamil di usia tua 
  •  Penggunaan alat kontrasepsi, misalnya pil KB (risiko akan menurun bila dihentikan) 
  •  Menstruasi sebelum usia 12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, atau kehamilan pertama saat usia di atas 30 tahun

Untuk pencegahan secara dini, sebaiknya Anda mengetahui gejala awal dari kanker payudara ini, sehingga Anda dapat melakukan tindakan. Bila tidak, maka akibatnya akan fatal. Gejala umum yang biasa muncul saat seseorang mengidap kanker payudara antara lain adalah:
  • Adanya benjolan di payudara yang dapat diraba dengan tangan. Semakin lama, benjolan ini akan semakin mengeras dengan bentuk yang tidak beraturan 
  •  Akibat adanya benjolan ini, biasanya bentuk dan berat payudara akan berubah 
  • Terkadang, muncul juga benjolan kecil yang terdapat di bawah ketiak 
  •  Kalau sudah terdapat sel kanker, biasanya dari puting payudara keluar darah, nanah, atau cairan encer 
  •  Kulit payudara terlihat mengerut seperti kulit jeruk 
  •  Kebanyakan diikuti dengan terjadinya perubahan bentuk atau arah puting susu, misalnya puting susu tertekan ke dalam
  
Anda tentu ingin terhindar dari penyakit menakutkan ini bukan? Oleh karena itu perkecil risikonya dengan melakukan hal-hal berikut ini:
  • ·Bila Anda punya bayi, maka berikan buah hati Anda ASI eksklusif sampai usia 6 bulan, atau sampai usia dua tahun jauh lebih baik 
  •  Jaga berat badan Anda agar selalu ideal 
  •  Jauhi alkohol dan rokok 
  •  Perbanyaklah aktivitas fisik sehari-hari atau berolah raga secara teratur meskipun 30-45 menit sehari. Anda harus tahu, dengan olah raga teratur dapat mengurangi produksi hormon estrogen yang memicu kanker 
  • Kurangilah mengkonsumsi makanan siap saji, makanan berlemak tinggi, atau minuman yang mengandung soda. Kurangi konsumsi makanan hewani, tapi perbanyaklah mengkonsumsi makanan nabati, seperti kacang-kacangan dan sayuran hijau lainnya 
  •  Mulai sekarang kurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung penyedap, pengawet, atau terlalu asin

Agar lebih mantap, biasakan juga mengkonsumsi herbal yang secara spesifik dapat mencegah dan mengobati kanker seperti SHAD ZEDACA. SHAD ZEDACA merupakan produk herbal yang diramu dari berbagai herbal unggulan antara lain: ekstrak Temuputih (Curcuma zhedoaria), Keladi Tikus (Typhonium Flagelliformes) dan Sambiloto (Andrographis paniculata). Perpaduan berbagai ekstrak herbal yang mengalami peningkatan ekstraksi hingga tiga kali lipat ini memiliki daya tangkal dan kemampuan dalam membantu pengobatan kanker jauh lebih efektif. SHAD ZEDACA diolah sesuai standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang baik (CPOTB) dan standar Good Manufacturing Practice (GMP) di sebuah pabrik modern serta terdaftar di BPOM RI dan LP POM MUI, sehingga kualitas, higienitas, dan khasiatnya lebih terjamin.

Dengan mengkonsumsi SHAD ZEDACA secara rutin sesuai dosis yang dianjurkan, Anda dapat merasakan khasiatnya antara lain:

  • Membantu mencegah, memblokir pertumbuhan, menonaktifkan, dan meluruhkan sel kanker 
  • Membantu mengurangi peradangan (antiinflamasi) 
  • Membantu mengurangi  rasa sakit (analgesik) 
  • Membantu menghentikan pendarahan yang seringkali mengiringi penyakit tumor dan kanker 
  • Membantu mengurangi dampak negatif dari kemoterapi 
  • Sebagai antioksidan serta antibiotik yang bekerja dengan melindungi gen dari kerusakan 
  • Sebagai imunostimulant (meningkatkan daya tahan tubuh)

(Oleh: Harmonis Santara)
  

Rabu, 01 April 2015

Mengenal Penyakit Meningitis dan Cara Pencegahannya

Saat mendengar informasi salah seorang sahabat meninggal dunia beberapa waktu yang lalu, kami kaget dan merasa kehilangan. Kaget bukan berarti mengingkari sunnatullah bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti menemui kematian. Tapi rasa kaget itu lebih karena sahabat yang dimaksud adalah orang yang ceria, selalu ramah, dan beberapa waktu sebelumnya terlihat sehat wal afiat. Kami mendapat informasi bahwa sahabat tersebut sebelumnya mengidap penyakit meningitis. Belum hilang rasa kehilangan kami, beberapa hari terakhir ini, dunia hiburan kehilangan salah satu komedian terbaiknya Olga Syahputra. Salah satu penyakit yang diduga membuat Olga meninggalkan kita semua adalah meningitis. Apakah penyakit meningitis itu? Sejauh mana tingkat bahayanya hingga dapat menyebabkan kematian?

Meningitis adalah penyakit yang terjadi akibat adanya infeksi meninges atau yang dikenal dengan selaput yang melindungi sistem saraf pusat pada tubuh manusia. Bahasa awamnya, meningitis adalah infeksi pada lapisan otak dan urat saraf tulang belakang. Infeksi tersebut bisa terjadi karena adanya peradangan yang disebabkan oleh virus maupun bakteri. Beberapa pendapat mengatakan bahwa meningitis merupakan penyakit yang tidak terlalu bahaya, namun jika kurang mendapatkan penanganan serius dan semakin parah, meningitis ini dapat mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius seperti kerusakan otak, kurangnya daya ingat, kurangnya kemampuan pendengaran, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Pada dasarnya, penyebab utama penyakit meningitis adalah virus yang menyerang manusia dalam kondisi kekebalan yang menurun, antara lain virus Measless, Mumps, dan Rubella. Meskipun jarang dijumpai, meningitis juga dapat dipicu karena adanya infeksi bakteri atau jamur. Bakteri penyebab meningitis antara lain: Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Listeria monocytogenes, Mycobacterium tuberculosis, dan Staphylococcus aureus. Sedangkan jamur penyebab meningitis adalah jamur kriptokokus yang dapat masuk ke dalam tubuh saat seseorang menghirup debu atau uap dari kotoran burung yang sudah kering.

Penyakit meningitis ini dapat menyerang orang pada kelompok umur berapa saja. Namun, balita dan orang tua memiliki tingkat kerawanan dan risiko yang lebih tinggi. Selain itu, meningitis dapat lebih rentan menyerang orang dengan kondisi memiliki pleuroperitoneal CSF dalam otak/patologi lain, orang yang menggunakan prosedur tulang belakang (seperti halnya anestesi tulang belakang), memiliki cacat dural (kelainan tulang belakang), menderita diabetes, terinfeksi bakteri Endokarditis(infeksi katup jantung), kecanduan alkohol dan narkotika jenis suntik.

Untuk memastikan seseorang mengidap meningitis atau tidak diperlukan diagnosa dari dokter. Meskipun demikian, ada beberapa gejala yang biasanya muncul pada penderitanya, antara lain: sakit kepala, demam, otot leher kaku, rasa mual dan ingin muntah, sering terlihat seperti kebingungan, mudah merasa silau, dan merasa susah saat bangun tidur. Pada balita beberapa gejala yang sering dijumpai antara lain bayi tampak lemah dan kurang aktif, tubuh yang gemetar, susah menyusu pada ibunya, dan sering muntah. 

Bagaimana pencegahannya? Cara paling mudah mencegahnya adalah dengan selalu menjaga kebersihan tangan, bila memelihara unggas biasakan menjaga kebersihannya agar jamur Kriptokokus tidak berkembang, melakukan vaksinasi pada anak, menjaga stamina dan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi secara teratur SHAD NIGELLA PLUS, MENIRAN, MADU SALSABIL, SALAM FIT atau berbagai produk AHAD-NET lain yang bersifat meningkatkan daya tahan tubuh. Sedapat mungkin hindari penggunaan peralatan makan/minum secara bersama-sama, karena virus penyebab meningitis dapat menular melalui air liur seseorang.  Mari kita biasakan hidup sehat dan selalu meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit, termasuk meningitis. Ingatlah, mencegah lebih mudah dan murah daripada mengobati.(Harmonis Santara)

Dismenore dan Cara Mengatasinya

Menstruasi adalah sunnatullah yang terjadi pada seorang wanita yang telah memasuki dan masih dalam fase produktif. Oleh karena itu hampir setiap wanita pada usia produktif (organ reproduksi berfungsi dengan baik) mengalami menstruasi. Hanya saja, saat seseorang mendapatkan menstruasi, reaksi dan efek yang dirasakannya berbeda-beda.  Ada yang biasa-biasa saja, tapi ada juga yang merasakan nyeri hingga menganggu aktivitas keseharian. Mengapa muncul rasa nyeri saat seseorang mengalami menstruasi, dan apa sebenarnya yang terjadi?

Dalam dunia medis, rasa nyeri yang terjadi selama wanita mengalami menstruasi disebut “dismenore.” Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim. Bila faktor penyebab nyeri tidak diketahui secara pasti biasanya disebut dismenore primer, sedangkan bila disebabkan oleh kelainan kandungan biasa disebut dismenore skunder. Dismenore primer paling sering terjadi. Diperkirakan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15% di antaranya merasakan nyeri yang hebat saat menstruasi datang. Dismenore primer biasanya muncul pada masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama.

Gejala umum dismenore antara lain nyeri pada perut bagian bawah yang dapat juga menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Biasanya nyeri ini dirasakan akibat kram yang hilang-timbul. Rasa nyeri biasanya mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, dan akan mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam. Setelah dua hari, dismenore akan menghilang dengan sendirinya. Dismenore juga sering disertai dengan sakit kepala, mual, sembelit atau diare, serta sering buang air kecil.

Rasa nyeri pada dismenore primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin (sejenis hormon jaringan tubuh). Wanita yang mengalami dismenore memiliki kadar prostaglandin 5-13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami dismenore. Rasa nyeri ini akan semakin terasa bila bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks (leher rahim), terutama jika saluran serviksnya sempit. Faktor lain yang dapat memicu semakin nyerinya dismenore adalah bila wanita kurang olah raga, atau sering mengalami stres.
Rasa nyeri akibat dismenore primer ini akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan umur dan kehamilan. Hal ini diduga karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan. Jadi, pada wanita yang usianya relatif tua, risiko dismenore akan semakin mengecil.

Sahabat Mitraniaga, meskipun dismenore dapat hilang dengan sendirinya setelah dua hari, namun bagi Anda yang padat aktivitas, dua hari dapat menghilangkan peluang untuk mengerjakan sesuatu yang penuh manfaat. Bagaimana solusinya agar saat menstruasi Anda tetap produktif?

Sahabat Mitraniaga, banyak herbal AHAD-NET yang bersifat menghilangkan nyeri dan dapat Anda konsumsi, terutama waktu mengalami dismenore saat menstruasi, di antaranya adalah SHAD HILBA PLUS. SHAD HILBA PLUS kaya dengan zat besi, sehingga dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah, terutama saat Anda banyak kehilangan darah akibat menstruasi. Selain itu, SHAD HILBA PLUS juga mengandung Zanjabil yang mengandung senyawa sterol atau terpen, minyak atsiri, dan oleoresin. Senyawa-senyawa ini diketahui berkhasiat sebagai antinyeri (analgetik non-narkotik), sehingga efektif mengurangi nyeri akibat dismenore

Bila Anda mengkonsumi SHAD HILBA PLUS secara teratur sesuai dosis, Anda akan mendapatkan tubuh yang lebih bugar serta terbantu dalam mengatasi nyeri akibat dismenore. Untuk melancarkan menstruasi hingga tuntas, kepada Anda juga dianjurkan mengkonsumsi SHAD LIN NISA. SHAD LIN NISA dapat membantu membersihkan darah, terutama darah haid dan darah nifas, menyegarkan badan, serta dapat menambah gairah wanita. SHAD LIN NISA juga dapat membantu Anda menormalkan siklus haid. Selain itu, untuk lebih membantu mengurangi rasa sakit, Anda sebaiknya beristirahat yang cukup, olah raga lebih teratur, atau melakukan pemijatan ringan sambil mengompres daerah perut dengan air hangat. Nah, kedatangan ‘tamu bulanan’ bukan merupakan momok lagi kan? (Harmonis Santara)