WASHINGTON, KAMIS - Emisi karbon dioksida sebagai indikator pencemar paling utama mengalami kenaikan 3 persen antara tahun 2006 dan 2007. Laju kenaikan tersebut di atas perkiraan sejumlah pakar lingkungan bahkan disebut sebagai kondisi yang menyeramkan.
Keadaan tersebut mengejutkan karena di saat ekonomi global secara umum mengalami kelesuan ternyata masih menyumbang kenaikan laju pencemaran yang tinggi. Sebagain besar sumber polusi masih tetap berasal dari penggunaan batubara dan bahan bakar minyak.
Laju pencemaran diperkirakan akan semakain tinggi terutama dari negara-negara berkembang yang tengah mengalami pertumbuhan industri sangat tinggi seperti
Sesuai protokol
Negara-negara industri mulai menurunkan emisi karbon dioksidanya. Denamark berhasil menurunkan emisi sebesar 8 persen, Inggris dan Jerman sebesar 3 persen. Sementara Perancis dan
"Alam tak dapat menyerap karbon dioksida dari manusia," ujar Corinne Le Querre, profesor lingkungan dari Universitas
Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim (IPCC) memprediksi suhu Bumi akan meningkat antara 4-11 persen pada tahun 2100 akibat pencemaran tersebut. hal tersebut akan menyebabkan wabah penyakit semakain banyak, badai makain sering dan besar, serta kenaikan muka air laut. Jika laju emisi karbon dioksida lebih tinggi dari perkiraan, siap-siaplah bencana datang lebih awal.
Sumber: KOMPAS (Jumat,
1 komentar:
LAM KENAL... TERIMA KASIH ATAS FOTO-FOTONYA.... ADA SAINGAN NIH HEH HE HE HE H ...
Posting Komentar