Jumat, 31 Oktober 2014
Sudden Dead? Oh, Noooo!!
Menurut WHO, satu
dari tiga orang di dunia menderita hipertensi atau darah tinggi. Lebih
memprihatinkan lagi, satu di antara sepuluh orang penderita hipertensi juga
terserang diabetes. Bahkan, data statistik WHO tahun
2012 menyebutkan, bahwa hipertensi dapat memicu stroke yang menyebabkan kematian hingga 51% dan memicu jantung
koroner yang menyebabkan kematian hingga 45%. Prevalensi hipertensi di
Indonesia mencapai 31,7%, dan ternyata sebanyak 76,1% penderitanya tidak
mengetahui hingga tidak mendapatkan pengobatan.
Masih menurut WHO,
satu di antara enam orang di dunia terkena stroke,
dan setiap enam detik ada kasus stroke
baru yang terjadi. 80% terjadinya stroke
disebabkan oleh sumbatan kolesterol. Lebih mencengangkan, karena 90% penderita stroke,
serangan jantung, gagal ginjal atau buta, tidak mengetahui bahwa pemicunya
adalah kolesterol jahat (LDL).
Sahabat Mitraniaga,
dari data yang dirilis WHO tersebut kita dapat menarik kesimpulan, bahwa
tingginya angka kematian yang dipicu oleh hipertensi dan kolesterol adalah akibat
ketidaktahuan penderitanya bahwa telah terdapat ancaman membahayakan dalam tubuhnya.
Ini terjadi karena hipertensi dan kelebihan kolesterol
tidak memberikan tanda yang sangat nyata. Oleh karena itulah, hipertensi dan kelebihan
kolesterol banyak disebut orang sebagai ’silent
killer.’ Untuk mengantisipasinya, seseorang dituntut untuk lebih peduli dan
perhatian pada dirinya.
Sahabat Mitraniaga, hampir 90% pemicu hipertensi dan kelebihan kolesterol akibat
faktor kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat. Siapapun yang melakukan kebiasaan
dan gaya hidup yang tidak sehat, maka dengan usia berapapun, dia berisiko
terkena hipertensi dan penumpukan kolesterol.
Banyak orang mengatakan hipertensi dan kelebihan kolesterol adalah penyakit
’saudara kembar’, artinya bila mengidap salah satu penyakit tersebut cenderung
mengidap penyakit yang lainnya. Sederhananya, saat dalam tubuh seseorang
terdapat kolesterol yang berlebihan, maka akan tertimbun di dalam dinding pembuluh
darah, sehingga dapat menimbulkan penyempitan atau pengerasan pembuluh
darah (aterosklerosis). Akibatnya,
jantung bekerja lebih keras untuk memompa dan berdetak lebih kencang yang
mengibatkan tekanan darah meningkat. Bila hal ini berlanjut terus-menerus, dapat
menyebabkan serangan jantung mendadak. Bila penyumbatan akibat kelebihan
kolesterol terjadi di otak, maka dapat memicu stroke yang dapat
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.
Kita semua tak
ingin terjadi pada diri dan orang-orang yang kita cinta bukan? Oleh karena itu,
antisipasi dan obati hipertensi dan kelebihan kolesterol dengan mengkonsumsi
SHAD TENSIKOL. SHAD TENSIKOL
merupakan kapsul dari bahan herbal Sambiloto
(Andrographis paniculata) dan Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza roxb), yang secara
spesifik berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah dan mengatasi kelebihan
kolesterol.
Kandungan senyawa flavonoid pada
sambiloto dalam SHAD TENSIKOL berkhasiat mencegah sekaligus menghancurkan penggumpalan darah, sehingga dapat mencegah sekaligus mengobati gangguan yang berhubungan
dengan peredaran darah yang tidak lancar. SHAD TENSIKOL juga kaya dengan kalium yang
sangat berperan dalam pengeluaran air dan natrium dalam tubuh, sehingga dapat
menurunkan tekanan darah. Berbagai kandungan zat aktif sambiloto dalam SHAD
TENSIKOL juga efektif bekerja membantu menurunkan
kolesterol. Sedangkan kandungan kurkuminoid
(kurkumin) dan beberapa senyawa
aktif lainnya dalam SHAD TENSIKOL mampu mengontrol dan menurunkan trigliserida,
kadar kolesterol total, serta mampu meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Konsumsilah secara teratur SHAD TENSIKOL sesuai dosis yang dianjurkan agar kita
dan orang-orang yang dicintai terhindar dari ancaman yang mematikan secara
tiba-tiba. Insya Allah. (Harmonis Santara)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar