Rabu, 01 April 2015
Dismenore dan Cara Mengatasinya
Menstruasi adalah
sunnatullah yang terjadi pada seorang
wanita yang telah memasuki dan masih dalam fase produktif. Oleh karena itu
hampir setiap wanita pada usia produktif (organ reproduksi berfungsi dengan
baik) mengalami menstruasi. Hanya saja, saat seseorang mendapatkan menstruasi,
reaksi dan efek yang dirasakannya berbeda-beda.
Ada yang
biasa-biasa saja, tapi ada juga yang merasakan nyeri hingga menganggu aktivitas
keseharian. Mengapa muncul rasa nyeri saat seseorang mengalami menstruasi, dan
apa sebenarnya yang terjadi?
Dalam dunia
medis, rasa nyeri yang terjadi selama wanita mengalami menstruasi disebut “dismenore.”
Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram
rahim. Bila faktor penyebab nyeri tidak diketahui secara pasti biasanya disebut
dismenore
primer, sedangkan bila disebabkan oleh kelainan kandungan biasa disebut
dismenore
skunder. Dismenore primer paling
sering terjadi. Diperkirakan lebih dari 50% wanita mengalaminya dan 15% di
antaranya merasakan nyeri yang hebat saat menstruasi datang. Dismenore primer biasanya muncul pada
masa remaja, yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama.
Gejala umum dismenore
antara lain nyeri pada perut bagian bawah yang dapat juga menjalar ke punggung
bagian bawah dan tungkai. Biasanya nyeri ini dirasakan akibat kram yang hilang-timbul.
Rasa nyeri biasanya mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, dan akan mencapai
puncaknya dalam waktu 24 jam. Setelah dua hari, dismenore akan menghilang dengan sendirinya. Dismenore juga sering disertai dengan sakit kepala, mual, sembelit
atau diare, serta sering buang air kecil.
Rasa nyeri pada dismenore
primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin (sejenis
hormon jaringan tubuh). Wanita yang mengalami dismenore memiliki kadar prostaglandin 5-13 kali lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami dismenore. Rasa nyeri ini akan semakin terasa bila bekuan atau
potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks (leher rahim), terutama
jika saluran serviksnya sempit. Faktor lain yang dapat memicu semakin nyerinya dismenore adalah bila wanita kurang olah
raga, atau sering mengalami stres.
Rasa nyeri akibat dismenore
primer ini akan semakin berkurang seiring dengan pertambahan umur dan kehamilan.
Hal ini diduga karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan
hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan. Jadi, pada wanita yang usianya
relatif tua, risiko dismenore akan
semakin mengecil.
Sahabat Mitraniaga, meskipun dismenore dapat hilang dengan sendirinya setelah dua hari, namun
bagi Anda yang padat aktivitas, dua hari dapat menghilangkan peluang untuk
mengerjakan sesuatu yang penuh manfaat. Bagaimana solusinya agar saat
menstruasi Anda tetap produktif?
Sahabat Mitraniaga, banyak herbal AHAD-NET yang
bersifat menghilangkan nyeri dan dapat Anda konsumsi, terutama waktu mengalami dismenore saat menstruasi, di antaranya
adalah SHAD HILBA PLUS. SHAD HILBA PLUS kaya dengan zat besi,
sehingga dapat meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah, terutama saat Anda
banyak kehilangan darah akibat menstruasi. Selain itu, SHAD HILBA PLUS juga mengandung Zanjabil yang mengandung senyawa
sterol atau terpen, minyak atsiri, dan oleoresin. Senyawa-senyawa ini diketahui
berkhasiat sebagai antinyeri (analgetik
non-narkotik), sehingga efektif mengurangi nyeri akibat dismenore.
Bila Anda mengkonsumi SHAD HILBA PLUS secara teratur sesuai
dosis, Anda akan mendapatkan tubuh yang lebih bugar serta terbantu dalam
mengatasi nyeri akibat dismenore. Untuk
melancarkan menstruasi hingga tuntas, kepada Anda juga dianjurkan mengkonsumsi SHAD LIN NISA. SHAD LIN NISA dapat membantu membersihkan darah, terutama darah haid dan
darah nifas, menyegarkan badan, serta dapat menambah gairah wanita. SHAD LIN
NISA juga dapat membantu Anda menormalkan siklus haid. Selain itu, untuk lebih membantu
mengurangi rasa sakit, Anda sebaiknya beristirahat yang cukup, olah raga lebih
teratur, atau melakukan pemijatan ringan sambil mengompres daerah perut dengan
air hangat. Nah, kedatangan ‘tamu bulanan’ bukan merupakan momok lagi kan? (Harmonis Santara)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar